Prosedur membuat model di ArcView GIS - Arview dan MapInfo Tutorial - ArcView Tutorial
Membuat Model

Ada 2 cara yang dapat digunakan untuk membuat model pada window ModelBuilder. Pertama melalui menu Add Process dan yang kedua dengan memanfaatkan toolbar Add Function (). Pada cara pertama, klik menu Add Process kemudian pilih proses yang diinginkan. Wizard yang berisikan penuntun terhadap proses yang dipilih akan muncul, kita tinggal melengkapi data dan prosedur yang diminta.

Gambar 10.8. Menu Add Process yang tersedia.

Apabila cara kedua yang dipilih, klik toolbar Add Function kemudian klik di sembarang tempat di window model. Bila muncul kotak Function dan Derived Data (gambar 10.9a), klik tombol mouse kanan pada Function, shortcut menu Add Process akan muncul (gambar 10.9b), pilih proses yang diinginkan. Wizard akan muncul seperti cara pertama.

Gambar 10.9. Pembuatan model dengan menggunakan toolbar Add Function.

Proses atau fungsi yang tersedia dalam ModelBuilder sebenarnya telah dibahas secara detail dalam bab ?Analisis Spasial?. Apabila anda ingin mengetahui proses dan data yang diperlukan secara detail dalam proses-proses tersebut, anda dapat membaca kembali pembahasan ?Analisis Spasial?, karena pada bab ini prinsip dasar proses tersebut tidak akan dibahas lagi, dan uraian akan lebih ditekankan pada cara penggunaannya.

Pada versi ini, model builder dilengkapi dengan 11 macam proses atau fungsi yang berkaitan dengan analisis spasial yang dikelompokkan dalan 5 kategori. Tabel di bawah ini menyajikan proses yang dapat digunakan pada ModelBiulder.

Tabel 10.1 Proses yang tersedia pada ModelBuilder

Kategori

Macam Proses

Input Data

Penjelasan proses

Output

Data Conversion

Vector to Grid

Theme shapefile (titik, line, dan poligon)

Konversi data theme shapefile (vektor) ke theme grid (raster)

Theme Grid

DEM to Grid

DEM USGS

Konversi file DEM USGS (Survei Geologi Amerika) ke theme grid

Theme grid elevasi

Point Interpolation

Theme shapefile titik

Pembutan theme grid kontinyu

Theme grid kontinyu

Terrain

Slope

Theme grid elevasi

Pembuatan peta lereng

Theme grid lereng

Aspect

Theme grid elevasi

Pembuatan peta arah lereng

Theme grid arah lereng

Hillshade

Theme grid elevasi

Pembuatan peta yang memberikan kesan relief

Theme grid relief

Contour

Theme grid

Membuat garis yang meng?hubungkan nilai sel sama

Theme Shapefile kontur

Reclassification

Reclassification

Theme grid

Pengelompokan nilai sel

Theme grid diskret

Buffer

Buffer

Theme grid diskret

Membuat zone penyangga dengan jarak tertentu

Theme grid diskret

Overlay

Aritmetic

Theme grid

Penjumlahan, pengurang?an, perkalian, atau pem?bagian satu theme atau lebih

Theme grid

Weighted

Theme grid

Penjulaman beberapa theme dengan menggunakan proporsi tertentu.

Theme grid diskret

Theme grid ada 2 macam, yaitu kontinyu atau diskret. Pada theme grid kontinyu perbedaan nilai antar sel pada sel yang bersebelahan adalah gradual. Sementara pada theme grid diskret sangat nyata. Perhatikan gambar di bawah ini.

a b

Gambar 10.10. Perbedaan antara theme grid kontinyu (a) dan diskret (b).

Pembahasan secara rinci tentang proses yang tersedia pada ModelBuilder tidak dibahas. Sebagai penggantinya akan diuraikan satu contoh aplikasi secara detail.