Penjelasan tentang cara melalukan intersekti 2 theme - Arview dan MapInfo Tutorial - ArcView Tutorial
Interseksi 2 theme

Pada proses clipping di atas, ArcView hanya mengambil batas terluar theme pemotong yang selanjutnya dipakai sebagai batas terluar theme yang dipotong, tanpa menyertakan informasi tabular yang terdapat pada theme pemotong pada hasil clipping. Sementara interseksi dua theme mempunyai prosedur yang hampir sama. Tetapi pada theme hasil interseksi, kedua informasi atribut disertakan pada tabel.

Kebanyakan pengguna ArcView menggunakan fasilitas interseksi dua theme ini untuk overlay 2 peta atau lebih dengan batas daerah yang sama. Bila anda akan mengoverlay 3 peta atau lebih, maka anda harus melakukan proses ini lebih dari satu kali, karena dalam waktu yang bersamaan atau dalam satu proses, ArcView hanya dapat melakukan overlay 2 peta.

Pada contoh di bawah ini, kita akan melakukan overlay 2 peta, yaitu peta kemiringan lereng (Ler_ks.shp) dan peta curah hujan (Hujan_ks.shp) untuk menentukan daerah yang rawan terhadap erosi, dengan asumsi bahwa semakin tinggi tingkat kemiringan lereng dan curah hujan suatu daerah maka bahaya erosi akan semakin tinggi. Kemiringan lereng pada daerah contoh dibagi menjadi enam kelas dengan nilai skor 1 sampai 6. Sementara Curah hujan dibedakan menjadi 3 kelas dengan nilai skor 1 sampai 3. Tampilan peta kemiringan lereng dan peta curah hujan pada view adalah seperti gambar berikut.

a b

Gambar 5.6. Peta kemiringan lereng (a) dan Peta curah hujan (b).

Sementara tampilan data atribut kedua theme tersebut sebelum dilakukan overlay adalah sebagai berikut.

a b

Gambar 5.7. Data Atribut peta kemiringan lereng (a) dan peta curah hujan (b).

Klas lereng berkisar dari 1 sampai 6, sedangkan kelas hujan dari 1 sampai 3. Kriteria yang digunakan untuk menilai bahaya erosi adalah dengan formula berikut :

Total Skor = (2 * Skor lereng )+ (Skor Hujan)

Tabel 5.1. Kriteria tingkat bahaya erosi.

No

Total Skor

Kriteria

1

< 5

Rendah

2

5 ? 8

Sedang

3

> 8

Tinggi

Ikutilah langkah-langkah berikut untuk melakukan overlay dengan kriteria di atas.

1. Buka kedua peta atau theme yang akan digunakan untuk overlay pada view yang sama seperti pada gambar 5.6.

2. Dari menu View pilih GeoProcessing Wizard. Pada kotak GeoProcessing, pilih Intersect two theme seperti gambar di bawah ini.

Gambar 5.8. Kotak dialog Geoprocessing Intersect two theme langkah 1.

3. Klik Next untuk melanjutkan ke langkah berikutnya. Pada kotak dialog langkah ke 2, pilihlah theme yang akan digunakan sebagai input pada daftar pilihan Select input theme to intersect dan theme yang dipakai untuk overlay pada Select an overlay theme. Bila batas luar theme yang dioverlay berbeda, maka hasil dari proses ini akan mengikuti batas luar theme yang dipilih pada Select an overlay theme. Akan tetapi pada contoh ini, kedua theme yang digunakan dalam overlay mempunyai batas luar yang sama sehingga anda bebas menentukan salah satau theme yang akan digunakan sebagai theme input dan theme overlay. Tentukan lokasi dimana hasilnya akan disimpan. Kalau tidak, ArcView akan menyimpan pada folder Temp.

Gambar 5.9. Kotak dialog Geoprocessing Intersect two theme langkah 2.

4. Klik Finish, hasilnya seperti gambar di bawah ini.

a b

Gambar 5.10. Peta (a) dan data Atribut (b) hasil proses interseksi.

Selanjutnya dilakukan pengolahan data atribut pada tabel hasil interseksi untuk menjumlahkan skor kedua theme tersebut dan membuat kriteria bahaya erosi. Prosedurnya adalah sebagai berikut.

1. Aktifkan tabel hasil proses interseksi, dalam contoh di atas Attribute of ltsct1.shp.

2. Tambahkan 2 field, masing-masing dengan nama tot_skor, tipe numerik, lebar 3, desimal 0 dan Kt_erosi, tipe string, lebar 10. Pembahasan detail tentang menambah field lihat Bab ?Mengelola Tabel?.

3. Tandai field tot_skor, kemudian dari menu Field pilih Calculate, Lengkapi kotak dialog Field Calculator seperti pada gambar di bawah ini.

Gambar 5.11. Kotak dialog Field Calculator.

4. Lengkapi field Kt_erosi dengan kriteria seperti pada tabel 5.1. Pertama gunakan perintah Table - Query untuk memilih record yang mempunyai nilai < 5.

Gambar 5.12. Memilih record yang mempunyai total skor kurang dari 5.

5. Setelah di klik New Set, maka semua record yang mempunyai total skor kurang dari 5 akan terpilih. Gunakan menu Field - Calculate untuk mengisi kriteria "Rendah" hanya pada field yang telah terpilih.

Gambar 5.13. Mengisi kriteria rendah dengan Field Calculator.

6. Ulangi prosedur nomor 4 dan 5 masing-masing untuk mengisi kriteria "Sedang" dan "Tinggi". Gunakan ekspresi ( [Tot_skor] >= 5 ) and ( [Tot_skor] <= 8 ) untuk memilih record yang mempunyai kriteria "Sedang", dan ( [Tot_skor] > 8 ) untuk menandai record yang memiliki kriteria "Tinggi".

7. Bila semua kriteria telah dilengkapi, tampilan data Attribute of ltsct1.shp dan petanya berturut-turut akan tampak seperti pada gambar di bawah ini.

Gambar 5.14. Tampilan data Attribute of ltsct1.shp setelah semua field dilengkapi.

Gambar 5.15. Tampilan peta bahaya erosi.

Catatan

Dalam teori, sebenarnya perhitungan tingkat bahaya erosi tidak sesederhana seperti contoh di atas. Tetapi disini hanya digunakan sebagai contoh untuk memudahkan pemahaman interseksi 2 theme, karena perhitungan erosi yang sebenarnya menggunakan prosedur yang panjang.

T i p

Untuk melakukan prosedur nomor 4 dan 5 secara berulang-ulang, anda tidak perlu menutup kotak dialog Query saat mengambil menu Calculate sehingga pekerjaan menjadi lebih efesien.