Input Data
Erodibilitas tanah merupakan kepekaan tanah terhadap erosi. Semakin tinggi nilai erodibilitas suatu tanah semakin mudah tanah tersebut tererosi. Untuk menghitung nilai erodibilitas tanah diperlukan data kandungan liat, debu, pasir halus, bahan organik tanah, harkat struktur dan permeabilitas tanah. Daerah penelitian dibagi menjadi beberapa unit lahan dalam hal ini digunakan jenis tanah sebagai basis pembagian, dengan asumsi bahwa pada jenis tanah yang berbeda, nilai erodibilitasnya juga berbeda. Nilai erodibilitas tanah pada masing-masing unit lahan dihitung dengan rumus :
100 K = 1,292 [2,1 M1,14 (10-4) (12-a) + 3,25 (b-2) + 2,5 (c-3)]
dimana K adalah nilai erodibilitas tanah, M adalah ukuran partikel tanah (%debu + %pasir halus) x (100 - %liat), a adalah kandungan bahan organik tanah (%), b adalah harkat struktur tanah, dan c adalah harkat permeabilitas tanah. Hasil perhitungan nilai erodibilitas tanah pada setiap unit lahan disajikan pada tabel berikut.
Tabel 16.2. Nilai erodibilitas
tanah masing-masing unit lahan.
Unit |
Nilai Erodibilitas |
1 |
0,09 |
2 |
0,02 |
3 |
0,07 |
4 |
0,04 |
5 |
0,06 |
6 |
0,05 |
Prosesing Data
Peta erodibilitas tanah daerah penelitian dalam bentuk hard copy (data visual) dapat dikonversi menjadi bentuk digital melalui proses digitasi, apakah dengan digitasi layar ataupun digitasi dengan meja digitizer. Buka kembali Bab Input Data Grafis untuk memperoleh penjelasan mengenai digitasi. Gambar di bawah ini menyajikan peta erodibilitas tanah dan data tabularnya setelah proses digitasi telah selesai. Perlu diingat bahwa input data tabular dilakukan bersamaan pada saat proses digitasi.
Peta erodibilitas tanah tersebut di atas telah siap dilakukan overlay dengan peta erosivitas hujan dan peta LS untuk prediksi erosi potensial.