Peta erosivitas hujan - Arview dan MapInfo Tutorial - Mapinfo Professional Tutorial
Peta Erosivitas Hujan

Input Data

Erosivitas Hujan merupakan besarnya kemampuan hujan untuk mengerosi tanah. Semakin tinggi nilai erosivitas hujan suatu daerah, semakin besar pula kemungkinan erosi yang terjadi pada daerah tersebut. Untuk membuat peta erosivitas hujan diperlukan data hujan dari stasiun penakar hujan di seluruh daerah penelitian dan sekitarnya beserta koordinat geografis dari stasiun tersebut. Data curah hujan diambil minimal dalam kurun waktu 10 tahun kemidian nilainya dirata-ratakan. Data curah hujan yang diperlukan adalah curah hujan bulanan, jumlah hari hujan dalam satu bulan, dan jumlah curah hujan maksimum dalam bulan tersebut. Erosivitas hujan bulanan dihitung dengan rumus :

Rm = 6,119 (Rainm)1,21 x (Daysm)-0,47 x (max Pm0,53

dimana Rm adalah indeks erosivitas hujan bulanan, Rainm adalah curah hujan rata-rata bulanan dalam cm, daysm adalah jumlah hari hujan rata-rata dalam satu bulan, dan max Pm adalah rata-rata curah hujan maksimum dalam bulan tersebut dalam cm.

Erosivitas tahunan yang digunakan dalam perhitungan erosi diperoleh dari penjumlahan erosivitas bulanan. Hasil perhitungan nilai erosivitas tahunan pada masing-masing stasiun curah hujan disajikan pada tabel dibawah ini.

Tabel 16.1. Nilai erosivitas hujan tahunan di daerah penelitian dan sekitarnya.

STASIUN

Koordinat X

Koordinat Y

Erosivitas Hujan

1

115.28

-8.68

804.57

2

115.38

-8.61

706.36

3

115.37

-8.46

1142.54

4

115.24

-8.27

1168.96

5

115.19

-8.47

1091.89

6

115.27

-8.37

775.65

7

115.28

-8.48

1208.20

8

115.30

-8.59

745.51

9

115.37

-8.33

986.66

Perlu dicatat bahwa walaupun MI Pro mempunyai kemampuan dalam melakukan kalkulasi data melalui fasilitas ekspresi, namun dengan alasan efesiensi dan kecepatan kalkulasi disarankan untuk mengkalkulasi data di program speadsheet seperti Microsoft Excel sebelum data di-input ke MI Pro. Seperti contoh di atas nilai erosovitas hujan sebaiknya dikalkukasi terlebih dahulu di Microsoft Excel sebelum di-input ke MI Pro.

Prosesing Data

Data tabular hasil perhitungan erosivitas hujan tahunan beserta koordinat geografisnya pada masing-masing stasiun dilakukan proses Create Point yaitu proses mem-plot lokasi stasiun hujan ke dalam peta berdasarkan koordinat geografisnya. Langkah-langkah yang mesti dilakukan adalah :

1. Buka file Data_Hujan dengan format Micrososft Excel (karena dikalkulasi di Excel) dengan Menu File - Open seperti kotak dialog berikut.

Gambar 16.1. Kotak dialog Open data Microsoft Excel.

2. Klik Open, Kotak dialog Excel Information akan muncul sebagai berikut.

Gambar 16.2. Kotak dialog Excel Information.

Tergantung dari posisi data saat kalkukasi di excel, Pada contoh ini pilih pada Named Range Other. Pada kotak dialog Other Range isikan dengan Hujan!A2:C10 berarti kita menggunakan sheet hujan sel A2 sampai C10 seperti pada gambar di bawah ini.

Gambar 16.3. Penentuan Range A2:C10 pada Other Range.

3. Klik OK 2 kali, data akan ditampilkan sebagai berikut.

Gambar 16.4. Tampilan data hujan pada window browser.

4. Dari menu Tabel pilih Create Point. Kotak dialog berikut muncul.

Gambar 16.5. Kotak dialog Create Points.

5. Lengkapi kotak dialog tersebut seperti gambar di atas, Klik OK. Untuk menampilkan sebaran titik-titik curah hujan, pilih menu Window - New Map Window.

Gambar 16.6. Sebaran stasiun curah hujan dengan latar belakang daerah penelitian.

Agar dapat digunakan untuk proses lebih lanjut, data hujan yang berasal dari data Excel harus disimpan dalam format MI Pro. Aktifkan window Data_Hujan, kemudian gunakan menu Save Copy As. Gunakan nama 'Peta_Hujan' sebagai nama baru.

Setelah data sebaran titik stasiun curah hujan dipetakan dengan proses Creating Point, dilanjutkan dengan proses Voronoi yaitu membatasi daerah penelitian berdasarkan titik curah hujan menjadi unit-unit, dimana setiap unit mempunyai nilai erosivitas hujan yang sama.

Sebelum proses Voronoi dilakukan, terlebih dahulu batas daerah penelitian di-copy, yang selanjutnya digunakan untuk menampung data erosivitas hujan menjadi peta erosivitas hujan. Aktifkan peta 'Daerah_Penelitian' kemudian dari menu File pilih Save Copy As. Gunakan nama Erosivitas_Hujan sebagai nama file copiannya. Sebelum proses voronoi dilakukan tutup seluruh tabel yang terbuka, pilih menu File - Close All. Urutan proses Voronoi untuk menghasilkan peta erosivitas hujan adalah sebagai berikut.

1. Melalui menu File - Open, Buka file 'Peta_Hujan' dan 'Erosivitas_Hujan'.

2. Dari Layer Control, ubah properti layer 'Peta_hujan' menjadi Editable.

3. Pilih/Select semua titik stasiun curah hujan. Anda dapat menggunakan menu Query - Select All from Peta_Hujan.

4. Pilih menu Objects - Voronoi. Kotak dialog berikut muncul.

Gambar 16.7. Kotak dialog Voronoi Field Values.

5. Klik OK. Tampilan hasil proses voronoi adalah sebagai berikut.

Gambar 16.8. Peta hasil proses voronoi.

6. Proses selanjutnya adalah memasukkan data erosivitas hujan dari peta hasil voronoi ke peta Erosivitas_Hujan. Disini kita akan menggunakan proses Split. Pertama-tama ubah urutan layer pada layer control, urutan pertama adalah layer 'Erosivitas_Hujan' dalam posisi Editable dan layer kedua adalah 'Peta_Hujan' seperti kotak dialog berikut.

Gambar 16.9. Kotak dialog layer control.

7. Pilih semua data pada peta 'Erosivitas_Hujan'. Anda dapat menggunakan menu Query - Select All from Erosivitas_Hujan.

8. Dari menu Objects Pilih Set Target. Tampilan peta akan menjadi sebagai berikut.

Gambar 16.10. Tampilan peta Erosivitas_Hujan pada saat di-set target.

9. Pilih semua unit pada 'Peta_Hujan' dengan select tool. Dari menu Objects pilih Split. Kotak dialog berikut akan muncul.

Gambar 16.11. Kotak dialog Data Disaggregation.

10. Pilih metode disagregasi Area Proportion, Klik OK. Sekarang daerah penelitian telah dibagi menjadi daerah Erosivitas Hujan. Tampilan peta 'Erosivitas_Hujan' pada window peta adalah sebagai berikut.

Gambar 16.12. Tampilan Peta Erosivitas Hujan.

Setelah proses Split, lakukankah packing data terhadap tabel Erosivitas_Hujan untuk refresing data. Gunakan menu Table - Maintenance - Pack Table

11. Peta erosivitas hujan di atas belum dilengkapi dengan data tabular nilai erosivitas hujan dari 'Peta_Hujan'. Untuk itu tabel 'Erosivitas_Hujan' perlu dimodifikasi dengan menambahkan 1 field lagi dengan nama Erosivitas, tipe data Desimal, lebar 10 digit, dan angka di belakang desimal 2 digit seperti gambar berikut.

Gambar 16.13. Modifikasi tabel Erosivitas_Hujan.

Bila anda konfirmasi penyimpanan tabel Erosivitas_Hujan saat modifikasi struktur tabel, pilih Save.

12. Lakukanlah update kolom untuk mengisi kolom Erosivitas pada tabel 'Erosivitas_Hujan' dari tabel 'Peta_Hujan', Gunakan menu Table - Update Column. Lengkapi kotak dialog update kolom seperti gambar di bawah ini.

Gambar 16.14. Kotak dialog Update column.

Klik Join, gunakan operator geografi Contain seperti pada gambar di bawah ini.

Gambar 16.15. Kotak dialog Join.

13. Setelah proses selesai tampilan data tabular 'Erosivitas_Hujan' adalah sebagai berikut.

Gambar 16.16. Tampilan data tabular 'Erosivitas_Hujan'

14. Sampai disini prosesing data erosivitas hujan telah selesai. Peta Erosivitas_Hujan ini nantinya akan di-overlay dengan peta Erodibilitas_Tanah dan Peta_LS untuk memperoleh peta erosi potensial.