Membagi objek untuk tujuan overlay - Arview dan MapInfo Tutorial - Mapinfo Professional Tutorial
Membagi Objek untuk Tujuan Overlay

Metode splitting objek yang telah dibahas di atas lebih ditekankan pada tampilan dan hasil data grafis. Sementara metode agregasi dan disagregasi data tabular hanya mempertimbangkan nilai dari objek target, sedangkan informasi yang terdapat pada objek pemotong (cutter) hilang sama sekali.

Kasus yang banyak dijumpai dalam pekerjaan sehari-hari adalah melakukan overlay (tumpang susun) beberapa peta dimana data objek target dan data objek pemotong tetap digunakan untuk kalkulasi selanjutnya sehingga menghasilkan informasi baru yang bermanfaat.

Di bawah ini adalah sebuah contoh, dimana kita ingin mengetahui daerah-daerah yang curah hujannya sangat tinggi dan kemiringan lerengnya sangat curam. Di sini kita akan menggunakan 2 macam peta, yaitu peta hujan dan peta lereng. Tampilan data grafis dan tabular kedua peta tersebut adalah sebagai berikut.

Gambar 12.26. Informasi lereng pada window peta dan window browser.

Gambar 12.27. Informasi hujan pada window peta dan window browser.

Bila kita ingin mengetahui dimana daerah-daerah yang curah hujannya sangat tinggi dan kemiringan lerengnya sangat curam dan berapa luasnya. Ikutilah langkah-langkah di bawah ini.

1.    Buka (open) kedua peta tersebut (Lereng dan Hujan). Bila anda menginginkan kedua peta tersebut tetap digunakan sebagai arsip dan hasil overlay-nya disimpan pada peta lain, copy salah satu peta tersebut untuk menampung hasil overlay. Misalnya disini kita akan menggandakan peta 'Lereng' dengan nama 'Lereng_Hujan' sebagai peta hasil dioverlay. Gandakan dengn perintah File - Save Copy As.

2.    Bila peta lereng telah digandakan menjadi peta Lereng_Hujan, tutup peta lereng yang telah dibuka dan buka peta Lereng_Hujan. Dengan demikian, peta yang aktif sekarang adalah peta Lereng_Hujan dan peta Hujan.

3.    Bila belum aktif dalam satu layer, aktifkan kedua peta terebut dalam satu layer dan ubah properti peta 'Lereng_Hujan' menjadi Editable melalui Layer Control. Atur susunan layer pada layer control sehingga Peta 'Lereng_Hujan' berada di atas peta 'Hujan' sepeti pada gambar di bawah ini.

Gambar 12.28. Tampilan layer 'Lereng_Hujan' dan 'Hujan' pada Layer Control.

4.    Dalam posisi Editable tandai semua objek pada peta 'Lereng_Hujan'. Anda dapat menggunakan perintah Query - Select All from Lereng_Hujan. Pada posisi semua objek pada peta 'Lereng_Hujan' ditandai, pilih Set Target dari menu Objects. Warna peta akan berubah.

5.    Ubah susunan layer pada Layer Control sehingga layer 'Hujan' berada di atas 'Lereng_Hujan'. Tandai semua objek pada peta 'Hujan'.

6.    Pilih menu Objects - Split. Kotak dialog Data Disaggregation muncul seperti gambar sebagai.

Gambar 12.29. Kotak dialog Data Disagregation.

7.    Gunakan metode value untuk kedua field dalam proses disagregasi. Klik OK. Tunggu sampai proses Slpit selesai, kemudian tutup window peta yang sedang tampil dengan mengklik tanda silang pada pojok kanan window peta. Kemudian aktifkan kembali hasil overlay pada window peta dan pada window browser, masing-masing melalui menu Window - New Map Wndow dan Window - New Browser Wndow. Tampilan data hasil overlay adalah sebagai berikut.

Gambar 12.30. Hasil overlay peta lereng dan peta hujan.

8.    Kadang kala dalam proses overlay terdapat poligon sliver sebagai pencilan poligon yang luasannya sangat kecil yang dapat disebabkan karena kesalahan digitasi peta dimana objek dengan koordinat sama di-digit pada posisi yang berbeda. Untuk itu poligon sliver tersebut perlu dihilangkan. Misalnya dibawah ini kita akan menghapus poligon dengan luasan lebih kecil dari 0,5 ha. Langkah-langkahnya adalah :

a.    Tandai poligon yang mempunyai luasan kurang dari 0,5 ha dengan menu Query - Select. Isikan kotak dialog select dengan perintah seperti pada gambar di bawah ini.

Gambar 12.31. Memilih record yang luasnya kurang dari 0,5 ha.

Klik OK, akan ditampilkan data yang mempunyai luas kurang dari 0,5 ha seperti gambar berikut.

Gambar 12.32. Record-record dengan luasan kurang dari 0,5 ha.

b.    Hapus record-record tersebut dengan menu Edit - Clear atau tekan tombol Delete melalui keybord.

c.    Setelah proses penghapusan tabel 'Lereng_Hujan', peta hasil overlay perlu di packing dengan menu Table - Maintenance - Pack Table.

Cara yang digunakan di atas adalah cara sederhana yang manual. Pada topik berikutnya di sesi ini kita akan belajar Poligon Area Thinning, yaitu cara mengilangkan poligon yang luasanya kecil secara automatis.

9.    Bila diperhatikan data tabel 'Lereng_Hujan' hasil overlay pada window browser, hanya terdapat informasi lereng saja. Sekarang kita akan memasukkan informasi hujan pada data hasil overlay. Modifikasi tabel 'Lereng_Hujan' hasil overlay dengan menu Table - Maintenance - Table Structure. Tambahkan 2 field lagi, yaitu Hujan dan Kelas_Hujan. Tampilan perubahan struktur data 'Lereng_Hujan' adalah sebagai berikut.

Gambar 12.33. Perbaikan struktur tabel Lereng_Hujan.

10.  Bila struktur tabel telah dimodifikasi, lakukanlah update column pada kedua field yang baru ditambahkan. Gunakan menu Table - Update Column. Lengkapi isian pada kotak dialog update column sehingga tampak seperti pada gambar di bawah ini.

Gambar 12.34. Kotak dialog update column.

Hal penting yang perlu diperhatikan adalah Join antar tabel 'Lereng_Hujan' dan tabel 'Hujan'. Klik Join untuk membuat relasi antar tabel 'Lereng_Hujan' dan tabel 'Hujan'. Gunakan operator geografi contains seperti gambar di bawah ini.

Gambar 12.35. Join antara tabel Lereng_Hujan dan tabel Hujan.

11.  Update column di atas hanya untuk melengkapi kolom hujan pada tabel 'Lereng_Hujan'. Lakukan update column lagi sekali untuk kolom Kelas_Hujan. Lakukan prosedur yang sama seperti di atas. Kotak dialog update column akan tampak sebagai berikut. Gunakan metode join yang sama seperti di atas.

Gambar 12.36. Update column untuk kolom Kelas_Hujan.

12.  Klik OK. Bentuk tabel 'Lereng_Hujan' pada window browser adalah sebagai berikut.

Gambar 12.37. Tampilan data tabel Lereng_Hujan setalah informasi data hujan dimasukkan.

13.  Dari tabel tersebut, anda dapat melakukan beberapa hal, misalnya melihat daerah yang lerengnya sangat curam dan curah hujannya sangat tinggi. Atau dengan menambahkan satu atau beberapa kolom lagi, anda dapat melakukan kalkukasi antara data hujan dan data lereng untuk menghasilkan informasi baru. Di bawah ini ditampilkan daerah-daerah yang mempunyai lereng sangat curam dan curah hujan sangat tinggi.

Gambar 12.38. Daerah yang mempunyai kermiringan sangat curam dan curah hujan sangat tinggi.