Digitasi layar - Arview dan MapInfo Tutorial - Mapinfo Professional Tutorial
Digitasi layar

Digitasi layar merupakan salah satu cara untuk konversi data visual ke dalam bentuk digital MI Pro. Contoh di bawah ini kita akan membuat peta jalan digital dari peta rupabumi visual. Langkah-langkah yang mesti dilakukan adalah sebagai berikut.

1.    Pilih lembar Peta Rupabumi daerah yang akan dibuat peta jalan digitalnya.

2.    Lembar Peta Rupabumi dalam bentuk hardcopy tersebut harus di-scan terlebih dahulu sehingga menjadi citra raster (Raster Image). MI Pro menerima berbagai macam format citra raster seperti BMP, GIF, TIF, JPG, dll.

3.    Peta rupabumi dalam bentuk citra raster dibuka di MI Pro melalui menu File - Open. Ingat pada File of type pilih Raster Image. Pada contoh ini, kita menggunakan Peta Rupabumi Daerah Bangli dan sekitarnya dengan nama 'Rupabumi_Bangli' dalam format BMP. Kotak dialog open citra raster akan nampak seperti gambar berikut.

Gambar 10.1. Kotak dialog membuka citra raster.

4.    Klik Open. Bila pertama kali dibuka, konfirmasi berikut akan muncul.

Gambar 10.2. Konfirmasi saat citra raster pertama kali dibuka.

MI Pro menanyakan bahwa citra raster tersebut belum ada koordinat geografisnya. Apakah akan ditampilkan tanpa koordinat geografis atau dilakukan registrasi terlebih dahulu untuk mengisi koordinat geografis.

Perlu dicatat bahwa bila citra raster akan digunakan sebagai backdrop untuk keperluan digitasi layar, maka citra raster tersebut harus diregistrasi terlebih dahulu.

5.    Klik Register untuk mengisi koordinat geografis pada peta rupabumi tersebut. Tampilan seperti gambar berikut akan muncul.

Gambar 10.3. Kotak dialog registrasi citra.

Urutan kerja melakukan registrasi citra adalah sebagai berikut.

a.      Pilih proyeksi yang akan digunakan dengan mengklik Projection, defaultnya mengguna?kan lintang bujur dalam derajat desimal. Contoh kita menggunakan proyeksi standar (lintang bujur).

b.      Tentukan minimal 3 titik kontrol, dengan cara meng-klik posisi tertentu pada citra yang telah diketahui koordinat geografisnya, misalnya persimpangan jalan, lekukan garis kontur/sungai atau perpotongan garis sejajar lintang dan bujur di peta. Kotak dialog penambahan titik kontrol akan muncul. Yang perlu diisi adalah Map X untuk koordinat bujur dan Map Y untuk koordinat lintang dalam derajat desimal. Cara mengubah dari Derajat, Menit, Detik ke derajat desimal lihat bab Registrasi Data. Ingat lintang selatan dan bujur barat nilainya negatif.

Gambar 10.4. Kotak dialog Add Control Point.

Untuk melihat bagian citra yang lain, gunakan penggulung vertikal dan horisontal pada kotak dialog registrasi citra. Sementara untuk memperbesar atau memperkecil tampilan citra, gunakan tanda + dan ?. Tampilan citra raster yang telah dibuat tiga titik kontrol adalah sebagai berikut.

Gambar 10.5. Tiga titik kontrol yang telah di pasang pada registrasi citra.

c.      Bila tiga titik kontrol telah dibuat, lihat Error (pixels). Nilai error yang besar menyatakan kesalahan dalam penempatan atau pembertian nilai pada titik kontrol. Untuk menghapus atau memperbaiki titik kontrol yang telah dibuat, pilih titik kontrol tersebut kemudian klik Remove untuk menghapus atau Edit untuk memperbaiki. Goto untuk menampilkan titik kontrol di layar, bila digulung ke tempat lain, dan New menambah titik kontrol baru dengan mengklik di citra.

6.    Klik OK bila registrasi citra telah selesai. Tampilan citra raster peta rupabumi yang telah diregestrasi seperti pada gambar di bawah ini.

Gambar 10.6. Tampilan Peta Rupabumi dalam bentuk citra raster di layar MI Pro.

7.    Citra yang akan digunakan sebagai backdrop atau latar belakang dalam digitasi layar telah ditampilkan di layar monitor. Sekarang kita membuat 1 tabel baru untuk menyimpan hasil digitasi layar tersebut. Dari menu File pilih New Table atau klik toolbar New Table pada kelompok toolbar standar, kotak dialog berikut akan muncul.

Gambar 10.7. Kotak dialog New Table.

Yakinkan bahwa pada kelompok Create New Table and, kotak cek Add to Current Mapper diaktifkan, kemudian pilih Create. Kotak dialog pembuatan struktur tabel baru akan muncul sebagai berikut.

Gambar 10.8. Kotak dialog New Table Structure.

Susun field-fieldnya seperti gambar di atas, kemudian klik Create. Kotak dialog penyimpa?nan tabel akan tampil. Isikan dengan nama Rupabumi_Jalan, lalu klik Save.

Gambar 10.9. Kotak dialog penyimpanan tabel.

8.    Tabel Rupabumi_Jalan yang baru dibuat akan ditempatkan bersama-sama dengan citra raster peta rupabumi, dan dalam posisi Editable (siap input data). Bila kita perhatikan kotak dialog layer control, akan nampak seperti berikut.

Gambar 10.10. Kotak dialog layer control.

9.    Gunakan alat-alat penggambar (drawing tools) untuk mulai melakukan digitasi layar. Untuk memperjelas tampilan citra raster di layar Anda dapat memperbesar atau memperkecil tampilannya dengan menggunakan zoom in () dan zoom out (), serta grabber () untuk melihat citra yang tidak tampak di layar.

Penjelasan tentang fungsi dari alat-alat penggambar disajikan pada tabel di bawah ini.

Tabel 10.1. Fungsi alat-alat penggambar.




Icon

Nama

Fungsi

Symbol

Untuk input data titik.

Arc

Membuat arc atau segmen garis. Kombinasikan dengan tombol Shift untuk membuat segmen garis yang melengkung.

Line

Digunakan untuk membuat garis lurus. Untuk membuat garis vertikal, horisontal, atau 45o, kombinasikan dengan tombol Shift.

Polyline

Dipakai untuk membuat bebarapa satuan garis.

Ellipse

Untuk membuat lingkaran atau bentuk elip. Kombinasikan dengan tombol Shift untuk membuat lingkaran, atau tombol Ctrl untuk memulai lingkaran dari sudut.

Rectangle

Membuat segi empat. Kombinasikan dengan tombol Shift untuk membuat bujur sangkar, atau dengan tombol Ctrl agar dibuat segi empat dengan titik pusat pada saat klik pertama.

Rounded Reactange

Sama dengan reactangle, hanya saja sudutnya tumpul.

Polygon

Untuk membuat data area/poligon/region.

Text

Membuat teks alfanumerik

Reshape

Mengubah bentuk data grafis yang editable dengan menambah, menghapus, atau memindahkan node.

Add Node

Digunakan untuk menambahkan node.

Symbol Style

Menampilkan kotak dialog Symbol Style untuk mengubah jenis, ukuran, dan warna simbul yang terselect atau nilai standar baru yang akan digunakan pada simbul berikutnya

Line Style

Menampilkan kotak dialog Line Style untuk mengubah jenis, lebar, dan warna garis yang terselect atau nilai standar baru untuk digunakan pada garis yang lain selanjutnya.

Region Style

Menampilkan kotak dialog Region Style untuk mengubah warna, arsiran, dan border pada poligon/area yang terselect atau nilai standar baru yang akan digunakan pada poligon/area berikutnya.

Text Style

Menampilkan kotak dialog text style untuk mengubah jenis font, ukuran, warna dan properti lain pada teks yang terselect atau nilai standar baru untuk digunakan pada teks selanjutnya.

Dari banyak alat-alat penggambar, yang terpenting dalam input data adalah Symbol, polyline, dan Region masing-masing untuk input data titik, garis, dan area.

10.  Kita kembali kepada contoh di atas yang akan membuat peta jalan digital. Input data grafis dengan digitasi layar menggunakan sarana mouse. Untuk menggambar atau digitasi jalan di layar, gunakan polyline tool. Dalam proses digitasi, bedakan kelas jalan, misalnya jalan negara diberi kode 1, jalan propinsi dengan kode 2 dan seterusnya. Gunakan fasilitas autotrac untuk mempercepat dan mempermudah digitasi. Lihat penjelasan fasilitas autotrac pada akhir bab ini.

Mengingat data grafis tidak dapat dipisahkan dengan data tabularnya, maka pada saat kita input data grafis (digitasi layar), kita juga harus memasukkan data tabularnya dengan membuka window browser tabel 'Rupabumi_Jalan'. Tampilan data grafis dan data tabular sebagian jalan yang telah didigitasi adalah sebagai berikut.

Gambar 10.11. Data grafis dan data tabular tabel 'Rupabumi_Jalan'.

Kolom Nama_Jalan dan Kelas diinput saat melakukan digitasi. Sedangkan kolom panjang diisi dengan Update Column seperti pada gambar berikut.

Gambar 10.12. Update column untuk mengisi nilai panjang jalan.

11.  Lanjutkan proses digitasi sampai semua jalan terdigitasi. Untuk jalan yang tidak terlihat di layar, anda dapat menampilkannya dengan menggunakan penggulung vertikal dan horisontal.

Bila daerah yang didigitasi arealnya sangat luas sehingga tidak dapat disimpan dalam satu file citra raster, anda dapat melakukan digitasi secara bertahap. Misalnya daerah yang akan didigitasi terbagi menjadi 4 file citra raster, lakukanlah digitasi layar per file citra. Registrasi citra juga dilakukan sebanyak jumlah file citranya. Setelah terbentuk 4 tabel dari hasil digitasi 4 citra raster, kemudian baru digabungkan menjadi satu, baik dengan fasilitas Append Rows to Table maupun dibuat sebagai layer Seamless. Lihat kembali bab Mengelola Tabel dan Menampilkan Data.

Contoh di atas adalah digitasi data grafis garis (jalan). Proses digitasi data tipe lain seperli titik dan area/poligon prodesurnya sama. Hanya saja drawing tool yang digunakan berbeda. Untuk input data titik seperti letak kota, stasiun curah hujan, dan yang sejenisnya digunakan symbol tool. Sementara input data area seperti batas administrasi, penggunaan lahan, dan yang lainnya dipakai region tool.

Karena pada dasarnya data grafis MI Pro berbasis vektor, maka citra rater hasil scanning hanya dapat digunakan sebagai backdrop dalam proses digitasi layar atau sebagai latar belakang tampilan data vektor MI Pro. Penggunaan citra raster sebagai latar belakang data MI Pro seperti tampilan distribusi customer di atas citra raster kota customer tersebut membuat tampilan data lebih artistik dan komonikatif. Perhatikan contoh gambar di bawah ini.

Gambar 10.13. Citra raster digunakan sebagai backround tampilan data vektor MI Pro.

Sebagai tampilan latar belakang, citra raster perlu diatur tingkat kekontrasan atau gelap terangnya citra sehingga tampilan data grafis MI Pro di atasnya menjadi lebih jelas. Untuk melakukan adjustments citra raster gunakan menu Table - Raster - Adjust Image Styles. Menu ini bisa diakses bila citra raster telah tampil di layer.

Gambar 10.14. Kotak dialog Adjust Image Styles.

Anda dapat merubah gelap, terang, dan ketajaman citra dengan men-drag kotak pada Contrast, Brightness, dan Translucency pada Adjustments. Membuat citra dalam bentuk warna asli maupun tingkat keabuan (gray scale) dengan memilih Original Image atau Grayscale pada Conversions. Membuat citra transparan dengan mengaktifkan kotak cek Transparent, serta memperbesar dan memperkecil tampilan citra dengan mengklik tanda + dan -.