Cara interpolasi titik-titik stasiun curah hujan melalui pemodelan ArcView GIS - Arview dan MapInfo Tutorial - ArcView Tutorial
Interpolasi Titik dari Data Curah Hujan

Data shapefile titik stasiun hujan dalam contoh ini berisikan informasi tentang data curah hujan harian dan telah dilakukan skoring sesuai dengan tabel 10.4. Theme shapefile tersebut perlu diinterpolasi agar menjadi theme grid kontinyu. Ikutilah prosedur berikut untuk pemode?lan titik stasiun hujan.

1. Dari menu Proses pilih Add Process - Data Conversion - Point Interpolation. Wizard yang menuntun kita untuk proses interpolasi tersebut akan tampil sebagai berikut.

Gambar 10.40. Langkah pertama dalam interpolasi titik stasiun hujan.

2. Klik Next untuk melanjutkan ke kotak dialog berikutnya berikutnya.

Gambar 10.41. Langkah kedua dalam interpolasi titik stasiun hujan.

3. Pilih theme shapefile ?Hujan.shp? pada daftar pilihan Choose the input theme, dan gunakan field ?CH_harian? sebagai nilai yang akan diinterpolasi pada daftar pilihan Choose the input field. Klik Next untuk melanjutkan.

Gambar 10.42. Langkah ketiga dalam interpolasi titik stasiun hujan.

4. Pilih metode interpolasi Inverse Distance Weighted (IDW). Klik Next untuk ke langkah berikutnya.

Gambar 10.43. Langkah keempat dalam interpolasi titik stasiun hujan.

5. Metode interpolasi IDW ini telah dibahas pada bab ?Analisis Spasial?. Gunakan nilai default. Klik Next.

Gambar 10.44. Langkah kelima dalam interpolasi titik stasiun hujan.

6. Karena jumlah curah hujan harian pada data contoh hanya tergolong sedang, tinggi, dan sangat tinggi sesuai dengan kriteria pada Tabel 10.4, maka buatlah 3 kelas sesuai dengan kisaran nilai pada tabel tersebut. Isikan keterangan pada kolom Label. Bila anda mengalami kesulitan atau muncul error dalam pembuatan kelas seperti kotak dialog berikut ini, hapus semua kelas yang ada dengan mengklik tombol Delete Class. Kemudian tambahkan kelas satu per satu dengan tombol Insert Class.

Gambar 10.45. Kesalahan yang bisa muncul saat pembuatan kisaran kelas.

Klik Next pada kotak dialog di atas bila ketiga kelas telah dibuat.

Gambar 10.46. Langkah keenam dalam interpolasi titik stasiun hujan.

7. Pilih warna yang diinginkan untuk legenda daftar isi pada view. Klik Next.

Gambar 10.47. Langkah ketujuah dalam interpolasi titik stasiun hujan.

8. Piliha Batas.shp pada pilihan The extent of this theme sebagai batas daerah output. Klik Next untuk melanjutkan.

Gambar 10.48. Langkah kedelapan dalam interpolasi titik stasiun hujan.

9. Gunakan ukuran sel 10 m seperti biasa pada pilihan This Cell size. Klik Next.

Gambar 10.49. Langkah kesembilan dalam interpolasi titik stasiun hujan.

10. Isi catatan tentang model ini bila diperlukan, Klik Next untuk melanjutkan.

Gambar 10.50. Langkah kesepuluh dalam interpolasi titik stasiun hujan.

11. Isikan nama theme ?Theme Grid Hujan? pada Enter the theme name, dan biarkan nama default untuk nama file theme tersebut. Klik Finish untuk mengakhiri dan melihat hasilnya.

Gambar 10.51. Tampilan ketiga model yang telah dibuat.

Ganti nama input ?Hujan.shp CH_harian? dengan ?Theme Shapefile Titik Stasiun Hujan? dengan cara di atas, sehingga tampilan keseluruhan model menjadi seperti gambar di bawah ini.

Gambar 10.52. Tampilan model yang telah dimodifikasi.