Cara pembuatan theme grade lereng dengan pemodelan - Arview dan MapInfo Tutorial - ArcView Tutorial
Membuat Lereng dari Grid Theme

Theme grid lereng diperoleh dari proses Slope dengan menggunakan theme grid elevasi sebagai input data. Tahapan pembuatan modelnya adalah sebagai berikut.

1. Pilih menu Add Process - Terrain - Slope. Wizard Slope akan muncul untuk menuntun kita dalam pembuatan theme grid lereng seperti gambar di bawah ini.

Gambar 10.15. Langkah pertama pembuatan theme grid lereng.

2. Klik Next untuk ke langkah berikutnya.

Gambar 10.16. Langkah kedua pembuatan theme grid lereng.

3. Tentukan input theme yang akan digunakan, dalam contoh ini digunakan ?Demmodel?, klik Next untuk melanjutkan.

Gambar 10.17. Langkah ketiga pembuatan theme grid lereng.

4. Pilih apakah lereng yang akan dihasilkan dalam proses ini dalam bentuk derajat atau persen. Gunakan persen, karena kriteria dalam pembobotan menggunakan persen. Klik Next.

Gambar 10.18. Langkah keempat pembuatan theme grid lereng.

5. Nilai sel (vertical unit) theme grid ?Demmodel? yang digunakan sebagai input dalam satuan apa? Pilih Meter, klik Next.

Gambar 10.19. Langkah kelima pembuatan theme grid lereng.

6. Apakah akan dibuatkan theme grid kontinyu atau diskret? Pilih Diskret agar kita dapat memasukkan skor lereng, klik Next.

Gambar 10.20. Langkah keenam pembuatan theme grid lereng.

7. Isikan kisaran nilai pada Class Start Value dan Class End Value. Isikan nilai skor lereng pada kisaran tersebut pada New Class Value dan keterangan pada Label. Gunakan tabel 10.2 sebagai acuan. Apabila kelas yang tersedia lebih dari 5, klik Delete Class untuk menghapus kelas yang tidak dipakai. Sebalikknya bila kurang, klik Insert Class. Klik Next untuk melanjutkan.

Gambar 10.21. Langkah ketujuh pembuatan theme grid lereng.

8. Pilih warna yang akan digunakan pada legenda daftar isi pada bagian kiri. Anda juga dapat memakai toolbar dan untuk mengatur warna. Klik Next ke langkah berikutnya.

Gambar 10.22. Langkah kedelapan pembuatan theme grid lereng.

9. Pilih batas daerah yang akan gunakan sebagai output. Gunakn pilihan The extent of this theme kemudian pilih Batas.shp. Theme Batas.shp akan digunakan sebagai batas daerah acuan output untuk semua proses agar hasilnya seragam. Klik Next.

Gambar 10.23. Langkah kesembilan pembuatan theme grid lereng.

10. Isikan ukuran sel yang akan digunakan sebagai output. Gunakan pilihan This cell size dan isikan dengan nilai 10 m. Ukuran sel 10 m akan digunakan untuk semua analisis. Klik Next.

Gambar 10.24. Langkah kesepuluh pembuatan theme grid lereng.

11. Isikan dengan beberapa catatan yang diperlukan untuk pembuatan model ini. Bila tidak ada catatan yang akan diisi, Klik Next.

Gambar 10.25. Langkah kesebelas pembuatan theme grid lereng.

12. Isikan nama theme yang akan ditampilkan pada diagram model pada isian Enter the theme name dan nama file yang dipakai untuk menyimpan output proses ini di-disk pada Enter the file name. Untuk nama theme diisi dengan ?Theme Grid Lereng?, sedangkan untuk nama file output digunakan nama default (diisi secara automatis oleh ArcView). Klik Finish, hasilnya akan tampak seperti gambar di bawah ini.

Gambar 10.26. Tampilan pemodelan Theme Grid Lereng.

Diagram model yang telah dibuat masih dapat diperbaiki dengan leluasa. Klik tombol mouse kanan pada Input, proses, dan output. Bila shortcut menu muncul klik Properties. Misalnya kita ingin memperbaiki nama input ?Demmodel Value? menjadi ?Theme Grid Elevasi?, maka Klik tombol mouse kanan pada Input (Demmodel Value), kemudian pilih properties. Kotak dialog berikut akan muncul.

Gambar 10.27. Kotak dialog properti input.

Ganti nama ?Demmodel Value? menjadi ?Theme Grid Elevasi? pada Enter the project data name. Klik OK, tampilan diagram model akan menjadi sebagai berikut.

Gambar 10.28. Tampilan diagram model setelah nama input diperbaiki.